Perjalanan ini terkait dengan rencana penanganan dan usulan jalan ke lokasi Obnas tersebut. Saya bersama 2 orang tim dari jakarta dan 1 orang pengemudi mobil. Kami menggunakan mobil double gardan 4x4 karena kondisi jalan ke lokasi Obnas ini masih berupa jalan tanah dan timbunan batu. Kami memulai perjalanan kami pada pagi hari. Pada sekitar pukul 11 siang kami sudah sampai di simpang Takari di depan Resor Kupang Sektor Takari kami menyiapkan alat survei. Saya ingat waktu itu suhu 31⁰C di aplikasi cuaca Handphone 😄.
Perjalanan kami mulai, sekitar beberapa km dari lokasi kami mulai, kondisi jalan mulai terasa agak sulit dikarenakan sedang dilakukannya pekerjaan jalan ke arah Lelogama dan karena panjang jalan yang dikerjakan sampai ke Lelogama itu adalah jarak yang jauh, sehingga memperlambat perjalanan kami.
Lopo (Ume Khubu) atau rumah tempat istirahat yang disediakan untuk tamu latar Gunung Timau |
Rumah Lopo (Ume Khubu) adalah rumah adat pulau Timor khususnya orang TTS (Timor Tengah Selatan) atap terbuat dari alang-alang, tiang kayu pohon utuh dan dinding biasanya dari bambu. Ume Khubu pada masa sekarang ini biasa digunakan sebagai tempat menyimpan bahan pangan.
Landscape ke arah Gunung Mutis, dan beberapa orang pengembala. |
Ini adalah salah satu momen yang membuat saya selalu mengingat perjalanan ini. Melegakan bisa melihat orang-orang mengembala tanpa rasa khawatir dan terlihat bahagia menunggu hewan peliharaan mereka.
Landscape Sunset daerah Bitobe, Amfoang Tengah |
Pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan di sekitar daerah Bitobe, Amfoang Tengah.
Dome Teropong Bintang dalam tahap pengerjaan (Novermber 2019) |
Pada saat kami sampai ke lokasi Obnas ini terlihat aktifitas pengerjaan Dome dan Gedung Observatoriumnya dengan jarak antara Dome dan Gedung Obsevatoriumnya sekitar 100 meter. Menurut informasi yang kami tanyakan pada mandor nya, Lensa Dome nya akan dikerjakan oleh kontraktor dari Jepang; dan menurut informasi pada malam hari cerah kita dapat melihat banyak bintang dengan sangat jelas dikarenakan di daerah ini masih minim polusi cahaya nya.
Gedung Observatorium dalam tahap pengerjaan (Novermber 2019) |
Suatu hari saya akan kembali ke tempat ini dengan anak dan istri saya untuk melihat bintang dan keindahan alam di Gunung Timau. Hari itu saya sampai dirumah sekitar jam setengah 3 pagi, karena sebelumnya harus singgah untuk melakukan laporan ke atasan saya yang kebetulan masih lembur kerja di kantor.
Karena tiket sudah dibeli, besok pagi kita akan ke Alor. Jika tertarik tentang Alor? silahkan ke artikel perjalanan Survei kami di Alor (Perjalanan Survei di Pulau Alor)
Terima kasih sudah menyempatkan waktu anda untuk membaca artikel ini. 😊
Komentar
Posting Komentar